Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh 9,5%: Sektor Logistik & Creator Naik Daun. (Foto: Ilustrasi)

Pertumbuhan Signifikan Ekonomi Digital di Tengah Dinamika Global

Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi ekonomi digital Indonesia, yang tumbuh pesat sebesar 9,5% secara tahunan (YoY) menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company bertajuk e-Conomy SEA 2025 Mid-Year Update. Di tengah ketidakpastian global dan ancaman resesi, sektor digital justru menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

Faktor pendorong utama adalah meningkatnya adopsi digital oleh UMKM, lonjakan transaksi e-commerce, serta berkembangnya infrastruktur teknologi seperti pusat data, jaringan 5G, dan layanan logistik berbasis digital.

Sektor Logistik Digital Tumbuh Paling Pesat

Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh 9,5%: Sektor Logistik & Creator Naik Daun. (Foto: Dok. Lincah id)

Salah satu sektor yang mencatat pertumbuhan tertinggi dalam ekosistem digital adalah logistik, khususnya last-mile delivery dan same-day shipping. Permintaan konsumen terhadap pengiriman cepat mendorong berbagai platform e-commerce bekerja sama dengan startup logistik seperti Sicepat, SAPX, Ninja Xpress, hingga pemain besar seperti JNE dan J&T Express.

Menurut data dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), nilai pasar logistik digital di Indonesia diperkirakan tembus Rp 730 triliun pada akhir 2025, naik hampir 12% dari tahun sebelumnya. Teknologi tracking real-time, integrasi API pengiriman, dan warehouse fulfillment otomatis menjadi inovasi kunci dalam mempercepat proses logistik e-commerce.

Baca Juga: Kolaborasi dan Representasi Indonesia di Panggung Internasional

Kreator & Ekonomi Afiliasi Jadi Magnet Baru

Sektor ekonomi kreator menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini seiring dengan meningkatnya popularitas platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts. Kreator lokal kini tidak hanya menjadi sumber hiburan. Mereka juga berperan sebagai penggerak ekonomi lewat afiliasi, promosi brand lokal, hingga monetisasi produk digital.

Menurut laporan Indonesia Digital Report 2025 oleh We Are Social & Hootsuite, lebih dari 74% pengguna internet di Indonesia aktif mengonsumsi konten dari kreator lokal. Menariknya, hampir 40% dari mereka melakukan pembelian karena terpengaruh oleh rekomendasi dalam konten tersebut.

Hal ini mendorong lahirnya platform baru seperti Salfok, TipTip, dan Partipost yang mendukung monetisasi kreator berbasis kampanye digital dan produk afiliasi.

UMKM & Platform Lokal Makin Digital

Peningkatan ekonomi digital juga ditopang oleh digitalisasi UMKM. Menurut Kemenkop UKM, lebih dari 23 juta UMKM telah terdigitalisasi per Juli 2025, meningkat 17% dibanding tahun lalu. Banyak dari mereka mulai mengintegrasikan dashboard analitik, layanan chat commerce (seperti SatuInbox), hingga pembayaran non-tunai.

Platform seperti Fazten, Orderfaz, dan Lincah.id mendukung para pelaku usaha untuk mengelola pengiriman, penjualan multi-platform, dan insight penjualan secara terpusat. Efisiensi ini mendorong produktivitas dan mendorong inklusi ekonomi digital hingga ke daerah.

Ketimpangan Akses dan Keamanan Data

Meski pertumbuhan pesat, tantangan tetap ada. Ketimpangan akses infrastruktur digital di luar Jawa, keamanan data pribadi, serta kesenjangan literasi digital masih menjadi PR besar. UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) mulai diberlakukan pada Agustus 2025. Regulasi ini diharapkan menjadi payung hukum yang kuat bagi perlindungan konsumen dan pelaku usaha digital.

Pemerintah juga mendorong pembangunan pusat data lokal (data center) di luar Pulau Jawa, seperti di Batam dan Kalimantan, untuk mendukung kedaulatan data nasional.

Baca Juga: Ekosistem Commerce Masa Depan

Outlook: Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia

Dengan pertumbuhan 9,5%, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan terus mendominasi PDB nasional dalam 5–10 tahun ke depan. Pemerintah melalui Kementerian Kominfo dan Bappenas menargetkan kontribusi ekonomi digital terhadap PDB mencapai 20% pada tahun 2030.

Sektor logistik dan kreator digital diprediksi akan tetap menjadi pilar utama. Inovasi teknologi, dukungan regulasi, serta kolaborasi antara swasta dan publik menjadi kunci menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Related Posts